Kamis, 27 Desember 2012

SIAP UAS !!!

Assalamu'alaikum..
JSC Be the Winner,,,pagi JSC'ers bagaimana kabar personil-personil hebat di JSC tanggal 28 Desember ini? sedang mempersiapkan UAS kah? tentunya?
yaps,,,UAS di universitas kita jatuh pada tanggal 7 Januari 2012. ada waktu 2 minggu coy buat kita belajar. ...yuk-yuk prepare baik-baik ya,,jangan sampai ketika kita sudah di rumah (yang pulang kampung) malah jadi nggak belajar. SEMANGAT TEMAN-TEMAN JSC. jangan lupa berdoa ya, minta doa restu dari kedua orang tua juga tentunya.




JSC'ers SIAP MENGHADAPI UAS    


      


Minggu, 16 September 2012

welcome to JSC's Stand . . . ^^

okeyyy, nite all JSC-er......^^ ketemu lagi sama aku. hehehe... ;p
ada galeri hangat nih. mau tau??// (mau aja ya..) #maksadikit
kemarin kan baru aja ada makrab biofriendship... *uda mulai tau?? yupzz.... buat para maba tercinta *eeaaa uda pada kenal dan ketemu kan ma kami2 makhluk pengurus JSC ??? hmm... gimana kesan kalian meet with ours?? senang donk..hehehe.. kalo masih pengen ngeluarin unek2 buat kami. koment aj y... ;D
 udah ah, ceramahnya.. ni dia.. hasil dokumentasi dari meet n greet kami ma anggota JSC junior alias MaBa.. untung mbak staff JEC kita alias mbak witri sempet ngabadiin moment bahagia ini. jeng-jeennggg!!!!! 
cheers.....narsis dulu... ;p


wah, mbak risma nyampe bingung tuh. v,v


selamat datang di JSC's stand.... senyumnya mana??? n_n
serius bgt nih bacanya. ckckck









 hmmm.  . segini dulu ya.. ngatuks beuth nih. oia, jangan lupa agenda terdekat kita lho... awal oktober.. masih coming soon... sering2 wajib update di mading D1 ya... kalo nggak bakal telfo alias telat info.hihihi...;p
 (waduh, tugas kuliah....mana tugasku!!!!) *curcoldikit
bye-bye bubey. . . .

JSC.... Be The Winner!!!! ^o^9

by:wiji (staff InfoHum)

makrab yuk. . .

        
ayo semua... rentangkan tangan... ;p               


  pengamanan diri itu penting lho...^^

    
 ayo ..gogogo.. run... ;p

udah ah, segini dulu. bye-bye... n_n

JSC.... Be The Winner!!!!!

by: wiji (staff dept InfoHum)
  

MIPA SHOW 1st MOMENT

Hallo. . .semua. uda pada tau kan MIPA SHOW tu kayak apa? Belum?! #ndeso wkwkwk... peace.. ^^v
Oke, ini adalah moment-moment saat MIPA SHOW 1st, dimana itu?? Yupz, betul banget. Ini saat kita, anak biologi jadi tuan rumah. Mau tau kegokilan yang terjadi?? Check this out. . .

This is KIMIA’s performences    
                                   
 and it is TOM CAT from MEC mathematic
            
 This is demonstration ala physic 
  

                                                      they are the commentators. . .

And the last. . .yupz... sang tuan rumah. . .BIOLOGY’s performences ^^ jeng-jeng.....

      
This is Biology’s ChiBi ^^     
                             
             and this is Biology’s Suju n_n


Di Mipa Show kita bisa gaul bareng bule juga lhoh...xixixixi >o<
see you next posting....... ^o^9
JSC
Be The Winner!!!!
by: wiji (staff InfoHum)

Sabtu, 11 Agustus 2012

Perkenalkan Sumber Energi Masa Depan, MIKROALGA

Sourch: kabar24.comNewswire
Mikroalga/Antara
Selama ini mikroalga hanya dimanfaatkan sebagai pakan larva ikan pada proses budidaya. Namun siapa sangka bila mikroalga juga berpeluang menjadi bahan baku bioetanol dan biodiesel–sumber energi penting di masa depan.
Mikroalga sangat potensial untuk dikembangkan sebagai bahan baku biofuel karena pemanfaatan mikroalga tidak bersaing dengan pemenuhan kebutuhan pangan manusia. Selain itu, mikroalga mengandung karbohidrat–kandungan penting yang dibutuhkan untuk menghasilkan bioetanol.
Kandungan karbohidrat pada mikroalga berkisar 5-67,9% dan diperkirakan dapat menghasilkan bioetanol sekitar 38% , demikian kata Luthfi Assadad, peneliti dari Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan (Balitbang KP).
Dalam publikasi Applied Energy edisi 86 tahun 2009, bioetanol bisa dibuat dari tiga sumber utama: bahan yang mengandung sukrosa (tebu, gula, bit, sorgum, dan buah), pati (jagung, gandum, padi-padian, kentang, ubi kayu), serta biomassa yang mengandung lignoselulosa (kayu, jerami, rerumputan).
Karbohidrat pada mikroalga berbeda-beda tergantung spesies dan kondisi lingkungan hidupnya, demikian ditulis dalam publikasi Squalen, Buletin Pascapanen Bioteknologi Kelautan dan Perikanan tahun 2008. Dan di mikroalga, karbohidrat terletak di dinding sel dan sitoplasma.
Penggunaan mikroalga sebagai bahan baku biofuel mempunyai beberapa keuntungan jika dibandingkan dengan tanaman pangan:
1. Pertumbuhan yang cepat
2. Produktivitas tinggi–gandum hasilkan 2.500 liter/hektar, jagung 3.500 liter/hektar, tebu 6.000 liter/hektar, mikroalga sekitar 20.000 liter/hektar.
3. Dapat menggunakan air tawar dan air laut
4. Tidak berkompetisi dengan produksi bahan pangan
5. Konsumsi air yang rendah dan biaya produksi yang tidak terlalu tinggi. (Antara/nj)



Ubur-Ubur ini Berasal dari Tikus dan Silikon

Sourch : kabar24.comNewswire
Medusoid, ubur-ubur tiruan/belfasttelegraph.co.uk
Perekayasa biologi membikin ubur-ubur tiruan menggunakan silikon dan sel otot dari jantung tikus.
Makhluk sintetis yang dijuluki medusoid itu terlihat seperti bunga dengan delapan kelopak dan ketika ditempatkan di medan listrik, ubur-ubur tiruan ini berdenyut dan berenang seperti ubur-ubur hidup sebenarnya.
“Secara morfologis kami membuat ubur-ubur. Secara fungsional kami membuat ubur-ubur. Tapi secara genetik ini adalah tikus,” kata Kit Parker, ahli biofisika di Universitas Harvard, Cambridge, Massachusetts, yang memimpin proyek tersebut.
Laboratorium Parker bekerja membuat model artifisial jaringan jantung manusia untuk regenerasi organ dan pengujian obat. Tim peneliti membuat medusoid untuk memahami hukum dasar pemompaan otot.
Pembuatan mahluk sintetis itu bermula tahun 2007, saat Parker sedang mencari cara baru untuk mempelajari pemompaan otot mengunjungi New England Aquarium di Boston.
“Saya melihat ubur-ubur dan ini menghantam saya seperti halilintar. Saya pikir, saya tahu saya bisa membuat itu,” katanya seperti dikutip laman jurnal ilmiah Nature.
Untuk membuatnya, Parker merekrut John Dabiri, perekayasa biologi yang mempelajari tenaga penggerak biologis di California Institute of Technology (Caltech), Pasadena, Amerika Serikat.
Dia juga melibatkan Janna Nawroth, doktor biologi lulusan Caltech. Nawroth memulai pembuatan medusoid dengan memetakan setiap sel dalam tubuh ubur-ubur bulan muda (Aurelia aurita) untuk memahami bagaimana mereka berenang.
Lonceng ubur-ubur bulan terdiri atas satu lapisan tunggal otot, dengan serat erat selaras mengitari cincin pusat dan punya delapan jari-jari.
Nawroth kemudian membuat struktur dengan sifat yang sama dengan lapisan tunggal dari otot jantung tikus menggunakan lembar berpola dari polydimethylsiloxane, polymer senyawa organosilikon yang umumnya disebut silikon.
Para peneliti sudah mengajukan paten untuk menggunakan desain mereka, atau sesuatu yang serupa, sebagai kerangka untuk pengujian obat.
“Anda punya obat jantung. Biar saya berikan ke ubur-ubur saya dan saya akan memberi tahu Anda kalau itu bisa memperbaiki pemompaan,” kata Parker. (Antara/nj)




Berkenalan dengan Biology Syntetic

Newswire

Synthetic biology (biologi sintetis) belakangan mulai digemari ilmuwan untuk mengembangkan penelitiannya.
Bidang ini dinilai memberi peluang menarik untuk menghasilkan berbagai penemuan penting seperti energi ramah lingkungan, efisiensi proses industri hingga pengembangan obat baru.
Dari sudut pandang ekonomi, pasar produk synthetic biology diperkirakan mencapai US$4,5 miliar pada 2015. Untuk lebih mengenal bidang ilmu ini, berikut petikan wawancara dengan pakar biologi sintetis dari Johns Hopkins University, Jef  D. Boeke seperti dilansir Livescience.com, belum lama ini.
Apakah synthetic biology itu sebenarnya?
Ini adalah bidang baru yang berkembang pesat, perpaduan antara ilmu biologi biasa dengan ilmu teknik. Tujuannya untuk menciptakan urutan DNA (Deoxyribonucleic acid) baru yang tidak ada di alam. Hasilnya adalah fungsi dan sistem dalam biologi yang benar-benar baru.
Perkembangannya didukung bidang ilmu lain seperti teknologi komputasi, nanoteknologi, dan kemajuan teknik pengujian di laboratorium.
Apa perbedaan synthetic biology dengan rekayasa genetis?
Rekayasa genetis menggunakan materi dari sebuah sel, dengan mentrasfer gen ke organisme induk agar memiliki ciri-ciri serupa. Berbeda dengan synthetic biology yang berusaha menciptakan fungsi dan sistem biologi baru, bahkan organisme baru.
Penelitian apa yang sedang dikembangkan saat ini terkait synthetic biology?
Proyek untuk memproduksi molekul khusus dalam jumlah yang banyak, seperti biofuel. Dilakukan dengan menciptakan rantai DNA secara sintetis dan memasukkannya ke dalam organisme induk untuk memulai proses dari awal hingga akhir. Analogi hubungan ini seperti software dengan hardware komputer.
Ada juga proyek lebih besar yang berupaya mendesain gen berbeda dari gen asal. Salah satu yang kami lakukan saat ini adalah membuat kromosom yeast (ragi/sejenis jamur), bekerja sama dengan peneliti dari China.
Mengapa fokusnya pada yeast?
Yeast banyak digunakan dalam industri fermentasi, termasuk produksi vaksin dan biofuel. Dengan mendesain yeast sesuai kebutuhan tersebut akan dihasilkan jenis vaksin dan biofuel baru yang lebih baik.
Yeast adalah jamur bersel satu. Ia merupakan organisme eukariotik (sel kompleks tertutup membran), sama seperti tanaman, hewan dan manusia. Kemiripan tersebut dapat juga digunakan untuk mempelajari proses sel pada manusia.
Apa hal baru dari synthetic biology ini? Ke mana arahnya?
Ilmuwan sekarang ini sudah banyak yang bisa memetakan berbagai gen dan mensintesanya. Namun masih banyak hal kompleks yang belum terkuak melibatnya gen dalam jumlah yang sangat banyak.
Tantangan terbesar dalam synthetic biology adalah ketidakmampuan dalam memprediksi secara akurat atas sistem biologis yang kompleks. Contohnya adalah saat memproduksi sebuah bahan.
Mungkin mudah menemukan cara baru membuatnya, namun cukup sulit untuk memperkirakan berapa banyak jumlah bahan yang dihasilkan melalui cara itu. Cara satu-satunya adalah dengan cara trial and error yang memakan banyak waktu dan biaya.
Apa manfaat nyata bagi masyarakat?
Bidang ini dapat digunakan untuk memproduksi berbagai produk baru yang bermanfaat. Dampaknya tentu penciptaan lapangan kerja, serta peningkatan kesejahteraan dan kesehatan masyarakat.
Salah satu contohnya adalah penanganan penyakit malaria yang telah membunuh 655.000 orang di dunia pada 2010. Synthetic biology akan berperan penting mengatasinya.
Yang terjadi saat ini, obat antimalaria bergantung pada bahan yang mengandung artemisin. Zat kimia tersebut diperoleh dari tanaman bernama Sweet wormwood (Artemisia annua) yang banyak tumbuh di Asia dan Afrika.
Sayangnya, kini produksi artemisin terhambat karena habitat tanaman tersebut kian berkurang dan tidak stabil. Akhirnya biayanya pun jadi mahal.
Namun synthetic biology mampu menghasilkan pasokan artemisin secara berkelanjutan dengan biaya yang lebih murah. Produk tersebut akan tersedia mulai tahun ini dan didistribusikan ke negara-negara berkembang dengan harga murah.
Produsen dan distributor hanya boleh mengambil keuntungan dari produk tersebut dari negara-negara maju, bukan negara berkembang.(Galih Kurniawan/JIBI/Harian Jogja/iz)

Sourch : kabar24.com